Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2022, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (DIKBUD) Kabupaten Kepahiang Jumat, 13 Mei 2022 mengadakan serangkaian kegiatan, antara lain: Upacara Hardiknas, dikusi panel terkait Kurikulum Merdeka dan pemotongan tumpeng serta Halal bi Halal.

Acara dimulai dengan upacara di lapangan DIKBUD Kepahiang. Bertindak sebagai pembina upacara, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kepahiang, Dr. Hartono, M.Pd yang menyampaikan pidato Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim. Acara dilanjutkan dengan diskusi panel. Sekda Kabupaten Kepahiang memberi kata sambutan dilanjutkan acara pemotongan tumpeng oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Nining Fawely Pasju, S.Pt.M.M yang diberikan kepada Sekda Kabupaten Kepahiang, Dr. Hartono, M.Pd.



Terkait Kurikulum Merdeka, Sekda Kabupaten Kepahiang, Dr. Hartono, M.Pd berpendapat bahwa ada banyak hal menarik yang ditawarkan oleh Kurikulum Merdeka Belajar. Menurutnya, pendidikan berpatokan pada esensi dari belajar di mana masing-masing anak memiliki bakat dan minatnya masing-masing. Karena itu tolok ukur yang diterapkan untuk menilai kedua anak yang memiliki minat berbeda pun tidak sama. Sehingga setiap anak tidak bisa dipaksakan untuk mempelajari sesuatu hal yang tidak diminatinya. Pada kesempatan itu pula, Bapak Sekda Kabupaten Kepahiang menyampaikan perihal sekolah penggerak dan guru penggerak. Beliau mengatakan bahwa guru penggerak bukan hanya guru yang baik dalam mengajar, melainkan juga guru yang memiliki kemauan untuk memotivasi sesama rekan dalam mewujudkan ekosistem pendidikan yang terpusat pada anak didik.

Dalam bahasan yang sama, Kepala Dinas DIKBUD Kepahiang, Ibu Nining Fawely Pasju, S.Pt, M.M mengungkapkan, “selain harus memiliki semua karakteristik guru yang baik, guru penggerak juga harus memiliki kemauan untuk melakukan perubahaan dan memberi dampak yang baik bagi guru lainnya, serta berkemauan untuk mendorong tumbuh kembang murid secara holistik sesuai dengan profil Pelajar Pancasila. Mereka harus dapat menjadi agen teladan dan obor perubahan baik di dalam dan di luar unit pendidikannya.”


Ibu Kadis DIKBUD Kepahiang menambahkan bahwa program guru penggerak berbentuk pelatihan bagi guru, pelatih, kepala sekolah, dan pengawas sekolah bertujuan untuk menghasilkan bibit-bibit unggul pemimpin Indonesia di masa yang akan datang. Generasi calon pemimpin Indonesia diharapkan dapat terwujud dengan memiliki tujuh karakteristik Profil Pelajar Pancasila, yakni mandiri, beriman dan bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, kreatif, gotong royong, berkebinekaan global, dan bernalar kritis.